Rabu, 21 Maret 2012

Pasangan kandidat wali kota-wakil wali kota Banda Aceh, Mawardy Nurdin dan Illiza Saaduddin Djamal, optimis mampu merebut kembali hati masyarakat Banda Aceh pada 9 April mendatang. Indikasi ini dilihat dari sikap antusias dan semangat masyarakat yang menginginkan pasangan  kandidat ini agar kembali memimpin Banda Aceh.


Hal itu dikatakan Arif Fadillah, Ketua Tim Pemenangan Mawardi – Illiza kepada The Atjeh Post, Jumat 2 Maret 2012. Menurut Arif masyarakat sekarang sudah cerdas.

"Dalam menentukan pilihan mereka lebih melihat pada bukti-bukti maupun visi misi kandidat itu sendiri. Karena itu untuk mendapatkan hati mereka tidak perlu lagi dilakukan dengan cara-cara yang tidak etis," ujarnya.

Lebih lanjut Arif mengatakan bila masih ada yang berusaha mendapatkan suara rakyat dengan cara politik uang atau membagi-bagikan sembako itu tak lain adalah upaya pembodohan masyarakat itu sendiri. “Dalam kampanye modern cara-cara seperti itu sudah lama ditinggalkan. Masyarakat jangan mau dibodoh-bodohi lagi dengan cara diberi sembako atau uang,” katanya.

Mengenai hal itu, kata Arif, timnya akan menerapkan pola kampanye cerdas dan santun, yaitu dengan tidak melakukan intimidasi dan politik uang. "Karena politik itu sendiri merupakan bagian dari pendidikan masyarakat," ujarnya.

Bila pada periode sebelumnya pasangan Mawardi – Illiza menaruh fokus pada perbaikan infrastruktur, kata Arif, maka untuk kali ini mereka menaruh perhatian serius pada sistem pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan.

Misalnya, kata Arif, dengan memberikan kemudahan dalam modal usaha untuk home industri. Berkaitan dengan hal ini sejak periode lalu Mawardi Nurdin sudah menghapuskan retribusi pelayanan perizinan bagi masyarakat Banda Aceh. “Terobosan ini sangat menguntungkan masyarakat, karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya apa-apa untuk pengurusan izin usaha mereka seperti SIUP dan SITU,” ujarnya.

Begitu pula dengan optimalisasi peran perempuan. Untuk memperkuat peran perempuan dalam pembangunan kota, sebelumnya pasangan ini telah merintis terbentuknya Balee Inong. Fungsi Balee Inong ini penting dalam membentuk Musrena atau Musyawarah Rencana Kerja Perempuan, sebagai penjaringan aspirasi perempuan di kecamatan.
Gagasan-gagasan yang dirumuskan dalam Musrena ini akan dibawa ke Musrembang (Musyawarah rencana pembangunan). "Sehingga hak-hak suara perempuan dalam pembangunan tidak terabaikan."

Mengenai suara perempuan, pasangan ini optimis menargetkan 75 persen suara akan mereka raih. Angka yang sama juga ditetapkan untuk total daftar pemilih tetap dari 160 ribu pemilih di Kota Banda Aceh.

Untuk mengegolkan Mawardi – Illiza hingga kini, kata Arif, setidaknya mereka memiliki seribu orang anggota tim sukses yang siap terjun. Dari jumlah tersebut 200 orang terpusat di Anjongan Mawardi – Illiza yang ada di Jalan P. Nyak Makam, Lambhuk. Sedangkan 900 lainnya tersebar di sembilan kecamatan di Banda Aceh dengan masing-masing kecamatan menyiapkan 100 orang. “Jumlah ini belum termasuk dengan jumlah relawan dan simpatisan yang terdiri dari profesional, paguyuban, dan mahasiswa,” kata Arif.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar